Aisha cantik, ngga kerasa Aisha sudah hampir 6 tahun yaa… Tanggal 22 Februari 2014 nanti insyaAllah Aisha akan berusia 6 tahun loh (hugs and kisses)..
Aisha, mama tadi nonton tayangan di TV yang lagi outbond di Bandung, jadi inget… saat-saat indah mama mengandung Aisha dulu.
Aisha, anak pertama mama… yang mama dan ayah nanti-nantikan kehadirannya… Mama dan Ayah serasa jadi Ratu dan Raja paling bahagia waktu selesai melangsungkan akad nikah yang mendebarkan tanggal 24 Maret 2007 lalu… Alhamdulillah, persiapan sampai akad nikah dan resepsi lancar-lancar, dan dihadiri banyak keluarga dan sahabat-sahabat mama dan ayah.. Indahnya, saat mama dan ayah yang dulu berteman, saat itu mengikat janji jadi teman hidup yang akan saling setia dan menyayangi. Jadi, janji itu bukan untuk diucapkan saat kita baru berkenalan ya sayang, jangan ikuti sinetron yang ndak jelas itu, contoh-contoh yang salah itu… Alhamdulillah, Allah memberikan kita petunjuk selalu, agar dapat menjaga diri dan kehormatan sebelum menikah. Nah, anak gadisku sayang, semoga Aisha kelak menjadi gadis kecil yang cerdas, sholeh, dan selalu mendapat petunjuk dan perlindungan Allah swt, supaya kelak tumbuh menjadi wanita terhormat yang cerdas, sholeh dan berahlak mulia, amin ya robbal alamiin..
Mama dan Ayah awalnya masih tinggal berlainan kota. Ayah di Sorowako, kota tambang kelahirannya sekaligus tempat ayah bekerja. Sedangkan Mama di Bogor, kota kelahiran Mama dan dekat dengan tempat Mama bekerja di Jakarta.
Ayah selalu datang ke Bogor kalau kangen,atau mama yang ke SorowakoJ Alhamdulillah, akhirnya mama mengandung anak pertama, bahagianya luarrrrr biasa. Sejak dalam kandungan, Aisha selalu dinantikan dan disayang-sayang.
Aisha juga manis sekali.. tidak terlalu merepotkan. Bahkan, saat usia kehamilan 3 bulan, Mama dengan Aisha yang masih dalam kandungan, berangkat training ke negeri yang terkenal akan kejunya, Swiss. Di sana, mama ikut Packaging College, training yang luar biasa bagusnya untuk para ahli pengemasan Nestle dari penjuru dunia. Mama berkenalan dengan teman-teman dari berbagai negara.
Trainingnya berlangsung di kota kecil yang cantik sekali, namanya Riverein, beberapa km dari Geneve, di tepi Geneve Lake. Menuju ke Swiss, dengan mengandungmu di usia 3 bulan, mama berangkat seorang diri. Tentunya tidak benar-benar sendiri, karena ada pilot, pramugari, dan para penumpang lainnya yaJ Inilah saat-saat indah… Dimana perjalanan menjadi saat-saat kita berkontemplasi… Kesendirian menjadi saat-saat kita berefleksi… dan ketidakberdayaan menjadikan doa-doa kita terhujam dari lubuk hati. Dan Allah tidak pernah melalaikan hambaNya… Ia rahmati kita semua dengan pertolongan-pertolongan-Nya dari arah yang tak terduga-duga. Tidak ada kesulitan selama transit di Changi Airport Singapore, atau pun saat di Frankfrut Jerman. Dan saat tiba di Geneve pun, Mama bisa mengikuti petunjuk Tante Layang, teman Mama dari Nestle, yang akan menemani mama sebelum training dimulai. Mama dijemput dan beristirahat sejenak di apartemen tante Layang yang baik hatiJ Tanpa buang waktu, mama pun berjalan-jalan keliling kota yang hijau, tertata rapi.
Selama menikmati keindahan kota kecil ini, tidak habis-habisnya Mama teringat akan kota kecil dimana Ayah tinggal. Yup, Riverein yang di tepi Danau Geneve itu mirip sekali secara contour daratan dengan Sorowako, hanya saja…semua jauh lebih bersih dan tertata.
Di tepi danau, masih ada area hijau lebih dari 30 m kalau mama perkirakan, dimana anak-anak bermain-main, karena tersedia jalur skate/roller blade, playground, hingga trampoline. Beberapa orangtua duduk dan berpiknik di bawah pohon sambil menikmati bekal yang mereka bawa (Seperti di Pantai Salonsa, hanya jauh lebih luas dan leluasa). Ada dermaga yang kokoh yang bisa membawa pengunjung agak ke tengah danau, seperti Pantai Ide Sorowako, kan?:) Beberapa bapak dan anak-anak memancing di tepi danau, dan beberapa perahu terlihat berlayar di kejauhan. Sepanjang pinggir danau ada jalan setapak yang membuat makin banyak orang yang bisa meinikmati keindahan danau.
Mencoba menikmati keindahan ini seorang diri tidaklah terlalu sulitJ Sesuatu yang baru pasti membuat syaraf-syaraf kita exciting sehingga, bagaikan sponge, kita meng-absorb keindahan ini. Mama bahkan melanjutkan perjalanan berjalan kaki ini dengan mampir ke HeadQuarter Nestle, just to feel the atmosphereJ
Indahnya pertemanan juga membawa kita pada banyak petualangan baru. Di akhir pekan, mama dan Tante Layang dkk naik trem ke ujung kota, dan berbelanja di second hand market, bazaar dua mingguan yang menjual barang-barang unik khas Swiss. Buat pecinta barang-barang vintage, this is something not to be missed! Mama juga ke fresh market mingguan, yang bersih, tertata apik dan teratur. I was so happy, excited, and pregnant!:D
Di malam hari, mama sempat diajak Tante Layang, Om Rully, dkk hang out ke Geneve. Ternyata, ada Pesta kembang api menyambut hari Kemerdekaan Swiss kalo nda salah. Dari Riverein, kami naik mobil ke station dan naik kereta ke Geneve. Keretanya, tingkat 2 loh Ais, Mama baru sekali naik kereta seperti itu. Dan serunya, rame-rame kita jalan bersama.
Pesta Kembang Apinya di tepi danau Geneve. Di Geneve, multietnis sekali. Banyak orang-orang dari berbagai bangsa, bahkan ada diantaranya yang berkerudung, mungkin dari daerah Timur Tengah. Orang-orang berkerumun di tepi danau, sementara kembang apinya diluncurkan dari atas perahu di tengah danau. Terlihat indah… sekali. Saat bunga-bunga api bermekaran di angkasa dengan berbagai konfigurasi. Tidak sia-sia, kunjungan mama diawali dengan sesuatu yang menakjubkan.
Saat training pun luar biasa menarik. Alhamdulillah, tidak ada kendala bahasa, kecuali kalau narasumbernya beraksen unik, sehingga Bahasa Inggrisnya sulit dipahamiJ Makanya, Aisha sayang insyaAllah rajin-rajin belajar, ya, supaya bisa pintar berbagai bahasa dan bisa bergaul dengan banyak bangsa. Yang paling utama, dengan memahami bahasa ini, kita bisa mendapat banyak ilmu pengetahuan. Pelatihan tidak hanya di kelas, tapi juga ke pabrik laminasi, market, dll. Seruuu sekali.
Di akhir pekan, mama berjalan-jalan bersama teman-teman ke Montreux, melihat megahnya tempat-tempat hiburan dan shopping disana. Katanya Montreux memang salah satu tempat liburan kaum jetset disana. Menurut Mama sih, agak mirip sedikit dengan deretan toko-toko di Legian, Kuta, Bali. Di plaza-plaza tepi danau, ada patung Fredy Mercury vokalisnya Queen, patung manusia, ada kasino-kasino yang mama sih ga berniat masuk, harom! Ada juga kedai kebab Turki yang jadi inceran mama karena halal. Kita sempat beristirahat di kafe pinggir jalan, dengan kursi di open air trotoar, jadi tetap bisa lihat-lihat sambil melepas lelah. Berburu oleh-oleh juga sangat menggoda, meski kemudian, tetap saja oleh-olehnya terasa kurangJ
Disini, mama sempat pelesir ke kastil kuno, Chateu de Chillon yang berdiri megah di tepi danau. Hmm, seperti film-film jaman kerajaan Eropa jaman dahulu, seru sekali… Seperti setting film King Arthur!J Kembali ke Riverein, mama naik kapal dari Dermaga Danau di Montreux, hmm..serasa naik kapal cruise saat angin menerpa wajah sambil menatap birunya danau yang membentang.
Mengeksplorasi training center Nestle di Riverein sungguh luar biasa, pengalaman dan ilmu yang didapat sungguh membuat pribadi kita tumbuh dan berkembang.
Ada juga saat peserta training berwisata ke kaki Gunung Alpen di Zermatt, menempuh perjalanan kereta menyusuri bukit, tracking sepanjang desa wisata dengan rumah-rumah kayu yang membawa mama berimajinasi akan dongeng-dongeng dan buku cerita yang sering mama bacaJ Masih denganmu di usia kandungan hampir 4 bulan, kita tracking ke padang rumput yang mirip dengan iklan Ricolla, memandang puncak Materhorn yang diliputi salju. Alhamdulillah, tidak ada kendala, saat itu masih bulan Agustus, sehingga salju belum turun di Zermatt. Makan siang yang lezat di rumah makan terbuat dari kayu dengan langit-langit rendah di tingkat 2nya, terasa hangat sekali. Kebersamaan dengan teman-teman multi nationality ini melintasi batas pekerjaan, menjadi sebuah pertemanan, ditemani secangkir the berdaun mint. J
Seusai Training 2 minggu ini, Mama masih melanjutkan perjalanan ke Konolfingen, Thun, Interlake, Bern, dll. Hikmah bersilaturahmi sangat terasa, waktu teman training Mama dari India juga ternyata memanfaatkan training ini untuk melanjutkan kunjungan ke berbagai supplier, pabrik, dan Product Technology Center di Swiss. Mama ingat sekali, dengan Mr. Manish Chikara, akhirnya Mama melanjutkan berbagai perjalanan ini bersama.
Sebelumnya, mama menuju Konolfingen, menumpang teman training Mama yang naik mobil. Indahnya, Mama bisa melihat Swiss dari kaca jendela mobil, dan bertanya langsung dengan local citizen, which is my friend next to meJ Mama diantar ke rumah Pak Putut dan Bu Nuri Putut, yang sangat baik hati “menampung” mama di apartemennya. Manikmati hidangan Indonesia dari dapur orang Indonesia di negara orang, menyenangkan sekali. Mendengar cerita-ceritanya, melebur dalam kesehariannya. Tanpa membuang waktu, Pak Putut sekeluarga dan Ibu Heriyanto mengajak mama jalan-jalan, ke Interlaken, yang indah, danaunya cantik sekali. Kalau mau membayangkan, nonton deh salah satu film James Bond yang di Interlaken. Di udara, beberapa pelancong mencoba terbang layang kalau nda salah, butik-butik kecil dan toko souvenir juga tidak luput kami sambangi. Saat senja, kami masih jalan-jalan ke tempat lainnya yang menarik.
Mama melanjutkan dua minggu itu mengunjungi pabrik pengolahan susu Nestle yang super sekaliJ Product Technology Center untuk susu, coklat dan beverages Orbe, pabrik coklat, pabrik kemasan kaleng, pabrik kemasan corrugated board alias kardus, dan masih banyak lagi. Tentunya dengan Mr. Manish Chikara, yang baik hati sekali, mau membantu mengangkat koper mama jika diperlukan, mungkin ingin menolong ibu hamil iniJ. Kami juga naik kereta yang tiketnya bisa dipesan online, dan waktu keberangkatannya tepat sekali. Kelak Aisha, mama berharap kita bisa jadi orang yang tepat waktu selalu ya.. amin…
Di akhir perjalanan, mama diantar ke Bern, ibu kota swiss, dan berjalan-jalan ke kota tua disana, melewati jembatan yang kokoh dengan sungai biru berjeram di bawahnya, yang mengingatkan mama sama D ‘Artagnan 4 Musketeers (kenapa ya?:), mungkin karena bangunan-bangunan khas Eropanya, bahkan ada semacam kebun binatang kecil di pojok jalan, hmmm… apa ya isinya? Beruang kayayaknya… Oiya, ada juga tempat bersejarah Albert Einstein. Di beberapa tempat, sungai mengalir jernih, dengan angsa-angsa hitam bersenda gurau di tepiannya. Di bagian sungai lainnya, jeram air begitu deras hingga beberapa remaja bermain surfing dan loncati indah di dalamnya. Sungguh luar biasa, jika air sejernih itu bisa mengaliri sudut-sudut kota dan bisa dimanfaatkan untuk rekreasi air seperti ini. Sampai sekarang, Mama berangan-angan, bagaimana bisa kalau setiap gedung memiliki pengolahan limbahnya, Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang bisa menjernihkan air hingga aman dibuang ke lingkungan.
Aisha, pada akhirnya, mama pengen sekali menceritakan ini supaya Aisha tahu. Bahkan sejak dalam kandungan, Aisha itu jabang bayi yang kuat dan tahan banting, tangguh mengahdapi semua tantangan… Aisha begitu easy going, mengikuti kemana mama melangkah, tanpa merepotkan, apalagi menyusahkan. Tidak ada mual yang dirasa, hanya kerinduan sama ayah karena saat itu tidak berada di sisi mama.
Jadi Aisha, mama berdoa semoga Aisha kelak akan tumbuh jadi gadis kecilku yang cantik, solehah, cerdas, terhormat. Yang pintar, berani menghadapi semua tantangan, dan selalu menjaga diri. Caranya, dengan berdoa dan selalu mengingat Allah swt. InsyaAllah, doamu tidak akan pernah disia-siakan-Nya. Mama juga menyadari, pasti semua kemudahan itu berasal dari doa orang-orang tersayang: doa orangtua, doa restu suami, dan saudara-saudara serta sahabat. Jadi, perbaikilah hubunganmu selalu dengan mereka, sayang… Doa mamah dan bapa’, alias kakek nenek aisha, adalah dua orangtua yang insyaAllah menyelamatkan hidup mama di dunia dan di akhirat, insyaAllah. Dan kita harus berusaha menjadi anak soleh, yang mendoakan kedua orangtua kita.. insyaAllah.. Semoga Allah melimpahi segala rahmat dan kebaikan kepada kedua orang tercinta ini, amin ya robbal alamiin.
Waktu usia kandungan 6 bulan, Aisha masih ikut mama outbond dengan teman-teman technical division. Luar biasa, ikut game amazing race, off road ke Lembang, dan shopping tentunya.. Seru sekali, meski, dengan ibu hamil lainnya, tante Yopie, mama ngga bisa naik kuda, karena beresikoJ Di usia kehamilan 8 bulan, Aisha masih sibuk ikut mama jadi Panitia BEST Competition (Business Excellence Through Speed and Teamwork). Mempersiapkan panggung, penampilan tim-tim yang akan presentasi project improvement mereka, dll, luar biasa juga. Kali itu Mama bukan lagi peserta, tapi panitia. Namun tetap sama serunya. Tahun sebelumnya Alhamdulillah tim mama pernah menang kompetisi improvement project ini dan dapat reward jalan-jalan ke Malaysia, untuk studi banding dengan pabrik Nestle di Shah Alam. Bermalam di Kuala Lumpur, mama juga jalan-jalan naik monorail dan mobil ke berbagai tempat wisata, salah satunya Petronas, melihat kota dari ketinggian menara hmm apa ya.. yang dibukit itu loh, berbelanja di Central Maket, naik berpuluh-puluh anak tangga dengan digoda oleh banyak monyet di Batu Cave, dan main di Theme Park Pyramid. Pengalaman seru lainnya juga saat naik kereta gantung diatas kanopi hutan yang hijau ke Genting High Land dan menikmati suasana di sana. Alhamdulillah waktu itu mama lanjut mengunjungi sahabat mama Tante Uwi dan main ke kampusnya dan bermalam di rumahnya, sehingga sempat lihat festival Bunga yang keren di Putra Jaya dan sholat di mesjid yang megah di Putra Jaya itu. Jadi mama emang bener-bener suka sekali jalan-jalan Ais..J Aisha bagiamana?:) Dan pada setiap perjalanan itu harus menumbuhkan rasa syukur dan jangan berhenti terpana oleh Kebesaran-Nya.
Aisha, begitu besar cinta kami padamu nak… dan begitu ingin kami melihatmu bahagia, tumbuh kuat dan sehat… dan selalu dalam perlindungan Allah swt. Tidak ada satu pun yang lebih baik dari doa kami, agar engkau selalu berbahagia dan penuh berkah, nak, di dunia dan akherat, amin ya robbal alamiiinnn…
Bersambung ya ke kisah-kisah lainnya :*